Budidaya Lele Buis Beton
Budidaya lele dengan buis beton termasuk budidaya menggunakan kolam yang memiliki purna jual yang lebih tinggi karena apabila kita sudah tidak melakukan budidaya lele lagi, buis beton tersebut dapat kita jual kembali. Berbeda dengan kolam menggunakan beton ataupun terpal yang harga purna jualnya turun.
1. Persiapan Kolam Budidaya Lele Bius Beton
Untuk menunjang sistem kolam bioflok, maka kolam harus dibuat di area yang terhindar dari sinar matahari dan hujan atau dapat diberi atap (lebih baik menggunakan plastik UV). Sinar matahari dan hujan dapat mempengaruhi kualitas air kolam.
Untuk pembuatan kolam ini, kami hanya menggunakan material sisa dari pembangunan rumah.
Adapun bahan yang kami perlukan untuk pembuatan kolam adalah:
1. Buis beton 2 buah
2. Batako 20 buah
3. Semen 20 kg
4. Pasir 1 karung 50 kg-an
5. Paralon 1/2" 1 meter
6. Paralon 3/4" 1 meter
7. Elbow 1/2" 1 buah
8. Elbow 3/4" 2 buah
9. Aerator untuk membuat gelembung udara
Setelah selesai pembuatan kolam tersebut, kita biarkan kolam tersebut selama 3 hari untuk proses pengeringan kontruksi kolam. Untuk menghilangkan bau dari semen, kolam tersebut dapat dibersihkan dengan daun pepaya dan hasil bilasan air pepaya tersebut kita biarkan selama semalam.
2. Persiapan Air Budidaya Lele Bius Beton
Setelah kolam jadi, tahap berikutnya adalah menyiapkan air untuk pembesaran benih lele. Tahap persiapan air ini sangat penting karena dapat menunjang kelangsungan hidup lele. Adapun tahap persiapan air sebagai berikut:
- Isi kolam dengan ketinggian 70 cm
- Lakukan sterilisasi air dengan menggunakan kaporit sebanyak 20 - 30 gram/m3 air
- Lakukan aerasi untuk menghilangkan bau kaporit selama 3 hari
- Tambahkan garam sebanyak 1 - 3 kg/m3 dan lakukan aerasi kembali
- Hari berikutnya, tambahkan kapur dolomite 100 gram/m3 (dilarutkan dalam air terlebih dulu)
- Hari berikutnya, berikan molase (tetes tebu) bisa menggunakan gula pasir/gula merah yang dilarutkan dalam air sebanyak 100 gram/m3
- Hari berikutnya, masukkan probiotik sebanyak 25 ml/m3 (probiotik dapat dibeli di toko perikanan)
- Selanjutnya kita berikan pupuk kandang dengan metode teh celup minimal 5 hari sebelum bibit siap ditebar.
Awal tebar bibit = 70 cm
Ukuran bibit 8 - 10 = 80 cm
Ukuran bibit 10 - 12 = 90 cm
Ukuran 12 - masa panen = 100 cm
3. Cara Penebaran Bibit Ikan Lele
Hal terpenting dalam tahapan ini adalah pemilihan bibit lele yang unggul. Pemilihan bibit yang sesuai dapat mempercepat pembesaran ikan lele, mengurangi angka kematian dan pertumbuhan lele menjadi seragam. Dalam budidaya ini kita akan menggunakan bibit lele mutiara (perkawinan antara lele sangkuriang dan lele phyton) yang berukuran 5-7 cm. Karena kita akan menerapkan budidaya sistem bioflok maka kita dapat menebarkan lele sebanyak 1000 ekor/m3.
Adapun cara penyebaran bibit lele sbb:
Adapun cara penyebaran bibit lele sbb:
- Penyebaran bibit lele dilakukan pagi atau sore hari (saat matahari tidak terik)
- Sebelum dimasukkan ke dalam kolam sebaiknya bibit lele tersebut dimasukkan kedalam ember dan diberi air dari kolam sedikit demi sedikit untuk penyesuaian pH.
- Kemudian menyebarkan bibit lele dengan ember tersebut dan kita biarkan bibit lele tersebut keluar dari ember sendiri
Untuk mengurangi kematian lele dan menghindari penyakit maka kita perlu melakukan perawatan bibit adapun tahapannya sbb:
1. Setiap 10 hari sekali berikanlah:
a. Probiotik 5 ml/m3
b. Ragi tempe 1 sdm/m3
c. Ragi tape 2 butir/m3
d. Malam hari kita tambahkan dolomit 200 - 300 gr/m3 (dilarutkan dalam air terlebih dulu)
2. Setelah lele mencapai ukuran 12 cm atau lebih, setiap 10 hari sekali masukan:
a. Probiotik 5 ml/m3
b. Ragi tempe 2-3 sdm/m3
c. Ragi tape 6-8 butir/m3
d. Malam hari kita tambahkan dolomit 200 - 300 gr/m3 (dilarutkan dalam air terlebih dulu)
4. Cara Pemberian Pakan Lele
Hal paling penting dalam pemberian pakan pada ikan lele adalah management FCR. Untuk ukuran ideal FCR adalah 1:1 (untuk menghasilkan 1 kg daging membutuhkan 1 kg pakan). Budidaya dengan sistem bioflok ini bisa menghasilkan FCR 1 : 0.8.
Berikut cara pemberian ikan lele:
Berikut cara pemberian ikan lele:
- Pemberian pakan minimal 2 kali sehari di pagi dan malam hari. Pemberian harus secara teratur misalnya pagi antara jam 6 - 9 dan malam antara jam 6 - 9
- Jangan memberikan pakan saat hujan lebat, minimal 4 jam setelah hujan lebat
- Sesuaikan ukuran pelet dengan ukuran mulut lele dengan perhitungan sbb: a. Ukuran pelet <1 mm untuk lele ukuran 4-7 cm b. Ukuran pelet 1 mm untuk lele ukuran 8-9 cm c. Ukuran pelet 2 mm untuk lele ukuran 10-12 cm d. Ukuran pelet >3 mm untuk lele ukuran >12 cm
- Basahi pelet hingga mengembang dengan air atau lebih baik dengan probiotik. Pemberian pelet kering dapat menyebabkan perut ikan pecah
- Beri makan secukupnya, jangan sampai tersisa. Kita harus liat nafsu makan lele, apabila lele sudah tidak mengejar pakan lagi hentikan pemberian pakan. Sisa pakan akan menyebabkan racun untuk dalam kolam lele.
- Tebarkan pakan secara merata di seluruh kolam
- Hindari pemberian pakan mentah untuk menghindari sifat kanibalisme. Pakan alternatif dapat diberikan kepada lele tetapi harus kita masak dahulu
Ada cara lain untuk memberikan pakan pada lele dengan cara perhitungan persentase jumlah pakan:
Kebutuhan pakan untuk 1000 ekor lele dengan bobot rata-rata 25 gram/ekor adalah:
Total bobot ikan = 1000 x 25 = 25 kg
Kebutuhan pakan per hari = 5% x 25 kg = 1.25 kg
Lakukan penimbangan setiap 10 hari sekali, untuk 2 minggu sebelum panen pemberiaannya hanya 3% saja
Untuk mengatasi harga pakan pabrikan lele (pelet) yang selalu melambung tinggi. Maka kita akan melakukan pemberian alternatif pakan lele sebagai berikut:
c. Daun-daunan
d. Roti BS atau membuat roti bekatul sederhana
Untuk mengurangi sisa pakan dan sisa metabolisme yang mengendap, maka diperlukan penyipongan air dengan cara membuka outlet kolam hingga outlet tidak kotor. Penyiponan dilaksanakan setiap 3 hari sekali.
d. Roti BS atau membuat roti bekatul sederhana
5. Penggantian Air Kolam
Biasanya penggantian air kolam dilakukan saat air berubah warna menjadi hitam/cokelat dan tercium bau menyengat. Penggantian ini hanya 1/3 volume air kolam atau penggantian total ketika sortir dan masa panen. Setelah penggantian air harus diberikan probiotik 2 ml/m3, molase 50 ml/m3 dan dolomit 2 gram/m3. Penggantian air lebih baik dilakukan pada pagi hari sebelum pukul 6 pagi.Untuk mengurangi sisa pakan dan sisa metabolisme yang mengendap, maka diperlukan penyipongan air dengan cara membuka outlet kolam hingga outlet tidak kotor. Penyiponan dilaksanakan setiap 3 hari sekali.
6. Pencegahan penyakit
Untuk mencegah penyakit pada lele biasanya kami menaruh daun pepaya di kolam, memberikan campuran daun pepaya dan molase setiap minggu sekali, serta pemberian garam pada kolam seminggu sekali.
No comments:
Post a Comment